Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menyelenggarakan rapat senat dalam rangka Silaturahmi PJ Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Pembacaan Draft Pidato Calon Guru Besar, serta Pengesahan Kaprodi terpilih. Kegiatan berlangsung di lt 2 Ruang Majelis Faperta mulai pukul 10.00 Wita hingga Selesai, Rabu (22/1).
Prof. Dr. Ir. Itji Diana Daud, M.S selaku Ketua Senat Faperta mengucapkan apresiasi terdalam atas Kehadiran PJ Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si pada rapat senat. Ia berharap Kehadiran Pj Gubernur dapat memberikan masukan dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam membahas permasalahan pertanian yang sedang dihadapi Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan.
Dr. Ir. Fadjry Djufry mengungkapkan bahwa target swasembada pangan menjadi tantangan bagi Kementerian Pertanian terutama akibat situasi pasca bencana seperti saat ini. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan untuk menjadi bagian dari indikator kinerja apabila menemui masalah pangan di lapangan.
Ia menegaskan lebih jauh bahwa jika ada produksi pangan yang tidak mencapai target, harus dilakukan evaluasi terus menerus. Harapan terbesar pemerintah agar tahun ini dapat dilakukan peningkatan produksi bahan pangan hingga 1 juta ton. Oleh karena itu harus ada terobosan dan inovasi untuk mencapai pengaturan jadwal tanam indeks pertanaman termasuk teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi di Sulawesi Selatan.
“Saya melihat kondisi kita sejak terjadinya bencana banjir desember kemarin memang sedikit mengganggu sumber-sumber air yang kita miliki yang dampaknya mengurangi distribusi air bersih di beberapa sentra pangan Indonesia. Akibatnya, memang perlu kerja sama dengan berbagai pihak terutama dengan institusi Pendidikan seperti Kampus Unhas,” ujarnya.
Pj Gubernur melanjutkan bahwa harapannya agar pengawalan pendampingan dari guru besar Fakultas Pertanian dapat mendorong agar petani tidak patah semangat setelah diberi pembekalan ilmu pertanian yang memadai. Pemerintah akan berupaya untuk membantu dalam hal pengadaan teknologi yang dibutuhkan.
“Diharapkan semua lahan yang kosong bisa produktif. Pemerintah menyediakan benih dan pupuk termasuk pengawalan. Harapan kami, jika lembaga seperti Fakultas Pertanian mendukung, dengan sarana dan prasarana yang disiapkan, pemerintah dapat membuat target kita lebih cepat tercapai,” tuturnya.
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 |