Fakultas Pertanian Unhas Selenggarakan Konferensi Internasional, Bahas Teknlologi dan Inovasi Pertanian dalam Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Dunia

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin selenggarakan Konferensi Internasional dengan tajuk utama “Agricultural Technology and Innovations for Environmental Resiliency: Collaboration for Global Sustainable Agriculture and Food Security.” Berlangsung mulai pukul 8.00 WITA, seminar ini dimaksudkan sebagai wadah untuk saling berbagi pandangan dan ide dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi pertanian untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dalam pertanian berkelajutan, Rabu (30/10).

Hadir sebagai narasumber diantaranya Dr. B. M. Prasanna (Malze Program Director of CIMMYT), Assoc. Prof. Daisuke Tsugama (Tokyo University, Japan), Prof. Prakash Kumar (National University of Singapore), Mohsen Gavahian, Ph.D (National Pingtung University, Taiwan), Assoc. Prof. Nitty Hirawaty Kamarulzaman (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc (Hasanuddin Univerisity, Indonesia), Dr. Thong Nguyen-Huy (University of Southern Queensland, Australia), Dr. Peri Tobias (Sydney University, Australia), Wanrat Abdullakasim, Ph.D (Kasetsart University, Thailand), dan Dr.rer.silv. Thomas Jung (Mendel University, Czech Republic).

Mengawali kegiatan, Dr. Rahmansyah Dermawan, S.P., M.Si selaku Ketua 9th IC-FANRes 2024 dalam laporannya menyampaikan bahwa pertanian dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan dalam hal ketersediaan bahan pangan. Beberapa persoalan yang dialami yaitu kurangnya pengetahuan dan teknologi dalam mengatasinya, termasuk bioteknologi, krisis petani muda, dan sumber daya alam yang menimpa dunia pertanian.

“Penelitian global dan kolaborasi antara ahli sangat dibutuhkan oleh para petani dan sektor pertanian untuk mengatasi berbagai persoalan. Selain itu juga penting untuk mengembangkan sumber pangan alami sebagai bentuk alternatif dan diversifikasi pangan,” jelasnya.

Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc dalam sambutannya mengatakan bahwa konferensi tersebut menawarkan kesempatan untuk berkolaborasi dan belajar dari satu sama lain. Selain itu untuk membuat koneksi yang akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kolektif tentang isu-isu pangan, pertanian, dan sumber daya alam yang dihadapi bersama.

“Dunia berubah dengan cepat sehingga kolaborasi dan penelitian lintas disiplin ilmu tidak pernah lebih penting dari sebelumnya. Tantangan yang kita hadapi saat ini rumit dan beraneka ragam sehingga membutuhkan pendekatan kreatif dan inovatif,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ir. Yuli Witono, S.TP., M.P selaku President of FANRes mengungkapkan kebanggaan atas dedikasi para partisipan dalam konferensi tersebut. Menurutnya, hal ini menunjukkan antusiasme peserta untuk mencari jalan keluar bersama dalam mengatasi berbagai isu yang dihadapi.

“Tema yang diangkat dalam konferensi ini sangat menarik dan relevan untuk pemenuhan dan pengembangan kebutuhan saat ini. Kegiatan ini juga menghadirkan pembicara yang luar biasa dan kompeten di bidangnya dari berbagai negara,” tuturnya.

Mewakili Rektor sekaligus membuka acara, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK menyambut dengan hangat narasumber yang telah menyempatkan diri untuk membagi ilmu serta para peneliti yang akan turut mempresentasikan hasil penelitiannya. Ia mengungkapkan bahwa tujuan konferensi ini adalah untuk mengumpulkan para cendekiawan dalam satu forum diskusi.

“Konferensi ini diadakan untuk membawa para ahli untuk menciptakan sebuah platform untuk memperkaya diskusi perihal tantangan dan peluang dalam bidang pertanian pangan dan SDA yang dapat membuka jalan menuju produksi pangan berkelanjutan,” jelasnya sebelum membuka kegiatan secara resmi.

Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama dua hari secara hibrid daring dan luring.