Pelatihan Pertanian Organik, Realisasi Menuju Lorong Wisata Berbasis Pertanian Organik

Makassar – Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menggelar “Pelatihan Pertanian Organik” guna memberikan pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Fakultas Pertanian memiliki peran sebagai fasilitator dalam memberikan pengetahuan terkait pertanian organik kepada staf dinas pertanian sekota Makassar maupun kepada perwakilan-perwakilan seluruh kecamatan yang ada di Kota Makassar, Jumat-Sabtu (12-13/8/2022).

Dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Evy Aprialti, SE., MM, Pelatihan Pertanian Organik diharapkan mampu mewujudkan berbagai program yang hendak diwujudkan pemerintah kota. Evy menganggap bahwa lorong-lorong di Kota Makassar memiliki potensi untuk diolah menjadi lorong wisata.

Dr. Muhammad Fuad Anshori yang dalam kesempatan itu turut menyampaikan materi terkait bahan tanam organik memandang bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian Unhas untuk masyarakat Kota Makassar dalam optimalisasi kesejahteraan masyarakat dalam konsep lorong wisata yang diinduksi oleh pemkot Makassar.

“Kegiatan ini adalah kerjasama dengan pemkot Makassar melalui Dinas Perikanan dan Pertanian dalam mengoptimalisasi potensi lorong melalui urban farming berbasis pertanian organik,” lanjutnya.

Menurut Dr. Ir. Abd. Haris Bahrun, M.Si, andil Fakultas Pertanian sebagai fasilitator merupakan implementasi dari keikutsertaan Fakultas Pertanian dalam sertifikasi kompetensi pertanian organik yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Organik di Jakarta dan Bogor pada tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, luaran yang hendak dicapai oleh kedua pihak yang bekerja sama adalah lorong wisata yang berbasis pertanian organik.

Dr. Abd Haris juga menyuarakan bahwa tujuan dari pelatihan pertanian organik adalah untuk mengembangkan pertanian di lorong-lorong Kota Makassar yang berbasis pada pertanian organik tanaman hortikultura dengan sistem hidroponik.

Pemanfaatan pertanian organik dianggap penting bagi Dr. Abd Haris terutama jika dilihat dari segi futuristis, “Ini cukup penting karena kedepan itu pasar dunia maupun nasional itu menuntut pertanian yang bebas pestisida, bebas insektisida, bebas pemupukan yang berlebihan. Jadi betul-betul yang resikonya kurang dan yang berbahan kimia dikurangi. Ini juga termasuk kepada bagaimana penerapan CSA (Climate Smart Agriculture) atau pertanian cerdas lingkungan,” tambahnya.